Investasi Kondotel di Bali Kian Prospektif

Bali hingga kini merupakan salah satu destinasi wisata yang paling popular di dunia. Keindahan Alam nan eksotis serta kekayaan budayanya menjadi magnet yang mampu menarik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Data Badan Pusat Statistik mencatat jumlah wisatawan mancanegara ke Bali pada bulan Agustus 2016 naik sebesar 44,30 persen dibandingkan dengan bulan Agustus 2015. Kemudian, tingkat okupansi hotel bintang empat di Bali tercatat sebesar 78,16 persen di bulan Agustus 2016, meningkat sebesar 7,72 persen dari 70,44 persen dibanding bulan Agustus 2015. Bagaimana hubungannya dengan investasi properti di Bali khususnya kondotel? kenaikan wisatawan dan tingkat okupansi hotel akan berimplikasi pada Return of Investment yang akan didapat oleh para investor. Dengan demikian, investasi kondotel di Bali akan menjadi instrumeninvestasi yang sangat menjanjikan.

Adapun dalam memilih properti kondotel, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar investasi tersebut dapat memberikan keamanan dan keuntungan yang luar biasa. Ada tiga aspek yang berkaitan dalam berinvestasi properti kondotel diantaranya adalah lokasi, operator yang akan mengelola, dan siapa pengembang kondotel tersebut. Seperti properti kondotel yang baru diluncurkan oleh Binakarya Group, yaitu Swiss-belhotel Arjuna Double Six yang berlokasi di kawasan Seminyak Bali. Ketiga aspek tersebut dimiliki oleh kondotel yang merupakan kondotel ketiga yang dikembangkan oleh Binakarya Group.

Lokasi Prestis

Semakin banyak hotel baru bermunculan di kawasan Bali, namun tidak semuanya memiliki lokasi yang premium dan strategis. Dalam berinvestasi kondotel, pilih lokasi yang berada di kawasan wisata yang ramai dan popular sehingga target pasar dari hotel tersebut sudah jelas dan pasti. Ratdi Gunawan, Marketing Consultant Swiss-belhotel Arjuna Double Six mengatakan “Demand yang tinggi akan menghasilkan tingkat okupansi hotel yang tinggi dan room rate yang tinggi, sehingga pendapatan hotel tinggi. Pada akhirnya, pendapatan hotel yang tinggi akan menghasilkan pengembalian investasi atau Return of Investment yang cepat untuk investor”. Kawasan Legian dan Seminyak merupakan salah satu kawasan wisata paling bergengsi di Bali. Kawasan tersebut sangat dekat dengan bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dan dipenuhi oleh butik dan pertokoan, restoran, café, dan nightclub terpopuler di Bali. Ditambah, akses selangkah ke pantai yang membentang dari Kuta hingga Seminyak menjadikan kawasan tersebut sangat istimewa. “Swiss-belhotel Arjuna Double Six memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki hotel lain karena berada di lokasi sangat prestis, yaitu di Jalan Arjuna Double Six yang merupakan perbatasan antara Legian dan Seminyak.” Ujar Ratdi.

Operator Hotel Terbaik

Pelayanan dan fasilitas terbaik yang dimiliki sebuah hotel tentu tidak terlepas dari siapa operator hotel yang mengelolanya. Operator terbaik dan berpengalaman memiliki komitmen untuk menghasilkan tingkat okupansi yang tinggi dan room rate terbaik sehingga dapat memberikan ROI yang maksimal bagi para investor. Swiss-belhotel Arjuna Double Six dikelola oleh Swiss-belhotel International yang merupakan salah satu Grup Manajemen Hotel dengan pertumbuhan dan ekspansi tercepat di dunia. “Pengalaman Swiss-belhotel International telah terbukti dengan pengelolaan 2 hotel bintang empat yang dibangun oleh Binakarya Group sebelumnya, yaitu Swiss-belhotel Tuban di Kuta dan Swiss-belresort Watu Jimbar di Sanur yang memiliki tingkat okupansi rata-rata 80% sepanjang tahun.” Ratdi menjelaskan.

Pengembang Berpengalaman

Pengembang yang berpengalaman akan menghasilkan sebuah properti dengan kualitas bangunan terbaik. Binakarya Group dengan kesuksesan 2 kondotel sebelumnya, yaitu Swiss-belhotel Tuban di Kuta dan Swiss-belresort Watu Jimbar di Sanur, senantiasa berinovasi dalam pengembangan-pengembangan properti selanjutnya. Swiss-belhotel Arjuna Double Six dibangun dengan konsep desain yang modern dan mewah dengan sentuhan budaya Bali yang eksotis dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas berkualitas seperti Swimming Pool, Restaurant, Club Lounge, Fitness Centre, dan Spa. Hotel yang dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 4000 m² dengan total luas bangunan mencapai kurang lebih 13.000 m² ini direncanakan akan segera mulai beroperasi pada kuartal IV Tahun 2017.

Adapun investor akan mendapatkan ROI sebesar 24% dalam 3 tahun serta Free Stay sebanyak 21 poin setiap tahunnya. Pada periode launching, Binakarya Group memberikan promo yaitu harga perdana dengan angsuran bertahap 30X tanpa bunga. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi 021-579 33777 atau kunjungi langsung Marketing Gallery di Senayan Trade Center, Lt 3 No. 33, Jakarta Pusat.

Sumber: Detik.com

Binakarya Bangun Swiss-belhotel “Arjuna Double Six” di Legian

Binakarya Group melalui unit usahanya PT Binakarya Jaya Perkasa bekerja sama dengan Swissbel Internasional meluncurkan kondotel terbaru, Swiss-belhotel Arjuna Double Six, di kawasan Legian, Bali. Sebelumnya, Binakarya sudah membangun dua kondotel bintang empat, yaitu Swiss-belresort Watu Jimbar di Jalan Danau Tamblingan, Kota Denpasar dan Swiss-belhotel Tuban Kuta di, Kuta, Bali.

Direktur Binakarya Group, Budianto Halim, mengatakan perkembangan pariwisata Bali yang terus meningkat menjadi salah satu alasan untuk mengembangkan kondotel di Bali. Ini dibuktikan dengan mengembangkan kondotel ketiganya di Pulau Dewata tersebut.

“Tingkat okupansi pada dua kondotel kami rata-rata sekitar 80 persen. Ini menjadi keyakinan menjadikan kondotel sebagai bentuk investasi yang masih menjanjikan ke depannya,” ujar Budianto, Kamis (24/11/2016).

Bali memang masih destinasi wisata paling popular bukan cuma di Indonesia, tapi juga dunia. Alam dan kekayaan budayanya menjadi magnet yang menarik wisatawan domestik dan mancanegara.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik jumlah wisatawan mancanegara ke Bali pada Juli 2016 lalu naik sebesar 26,54 persen dibandingkan pada Juli 2015. Adapun tingkat okupansi hotel bintang empat di Bali tercatat sebesar 79,58 persen di bulan Juli 2016. Angka itu naik sebesar 12 persen dari 67,91 persen dibanding pada Juli 2015.

Saat ini Swiss-belhotel Arjuna Double Six disiapkan sebagai hotel bintang empat di kawasan strategis, yaitu Jalan Arjuna Double Six, yang merupakan perbatasan antara kawasan Legian dan Seminyak. Di Bali, kawasan Legian Seminyak dikenal sebagai kawasan utama pariwisata, pusat hiburan dan perbelanjaan yang dapat ditempuh 15 menit dari Bandara Ngurah Rai Internasional Bali dan tak jauh dari pantai paling popular, yaitu Pantai Double Six.

“Target pasarnya sangat jelas dan ramai sehingga akan memiliki tingkat okupansi yang baik. Kami menargetkan hotel ini akan beroperasi pada kuartal IV tahun depan,” ujar Budianto.

Untuk mengejar target itu, lanjut Budianto, Swiss-belhotel Arjuna Double Six akan memiliki 165 kamar dengan fasilitas penunjang mulai kolam renang, restoran, kebugaran dan spa. Kondotel tersebut dibangun di lahan seluas kurang lebih 4000 meter persegi dengan total luas bangunan mencapai kurang lebih 13.000 meter yang terdiri dari lima lantai.

Sementara itu, menurut Ratdi Gunawan, Marketing Consultant Swiss-belhotel Arjuna Double Six menambahkan, ada dua faktor perlu diperhatikan sebelum memutuskan berinvestasi kondotel. Kedua pertimbangan itu tidak boleh luput dari perhatian.

“Pertimbangan memilih lokasi kondotel mutlak harus tepat, terutama karena konsep hotelnya. Ada baiknya memang yang di kawasan wisata seperti Bali atau kawasan wisata lainnya,” ujar Ratdi.

Sementara faktor balik modal, lanjut Ratdi, adalah pertimbangan finansial yang perlu diperhatikan lebih rinci. Pada faktor inilah nilai investasi akan terasa efeknya atau tidak oleh investor.

Ratdi mengatakan, memilih Bali sebagai lokasi misalnya, sudah sangat tepat mengingat Pulau Dewata masih salah satu tujuan utama wisatawan, baik domestik maupun internasional.

Sumber: Kompas.com

Swiss-belhotel Arjuna Double Six di Seminyak Mulai di Pasarkan

Mengulang sukses dua proyek terbarunya, yaitu Swiss-belhotel Tuban, Kuta, dan Watujimbar di kawasan Sanur, Bali, Binakarya Group melansir Swiss-belhotel Arjuna Double Six, Seminyak.

Disiapkan sebagai hotel bintang empat, masing-masing kondominium hotel (kondotel) tersebut memiliki 300 kamar. Tingkat okupansinya di kisaran 80 persen lebih.

“Karena, Bali sekarang ini bukan cuma jadi surga bagi wisatawan, tapi juga ladang emas buat investor kondotel. Ini (Bali) kan kawasan wisata internasional, yang target pasarnya paling luas, baik wisatawan mancanegara atau domestik dari 34 provinsi di Indonesia,” ujar Ratdi Gunawan, Marketing Consultant Swiss-belhotel Arjuna Double Six Seminyak kepada Kompas.com, Selasa (20/12/2016).

Ratdi menambahkan, jika target pasarnya sudah, investor bisa mendapatkan tingkat okupansi tinggi ketika hotel mulai beroperasi. Pemilik juga akan mendapatkan room rate tinggi.

“Kalau tingkat okupansinya tinggi, ROI juga otomatis akan tinggi. Semakin tinggi ROI yang didapatkan, semakin cepat balik modalnya,” kata Ratdi.

Dia mengakui, unit yang dipasarkan di Swiss-belhotel Arjuna Double Six Seminyak ini sangat terbatas, yaitu hanya 165 unit. Pasalnya, lahan yang ada juga sangat terbatas, hanya kurang lebih 4.000 meter persegi.

“Sekarang tanah di Bali makin terbatas dan harganya sangat mahal, apalagi kita tahu bahwa kawasan Arjuna adalah kawasan bergengsi sebab berbatasan langsung dengan kawasan Legian dan Seminyak,” tutur Ratdi.

Lokasi proyek kondotel tersebu memang hanya selangkah ke Pantai Double Six yang terkenal di Seminyak itu. Berdasarkan lokasi dekat pantai wisata itulah, lanjut Ratdi, karakteristik tingkat okupansi hotel biasanya tinggi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah wisatawan mancanegara ke Bali pada Juli 2016 lalu naik sebesar 26,54 persen dibandingkan pada Juli 2015. Adapun tingkat okupansi hotel bintang empat di Bali tercatat sebesar 79,58 persen di bulan Juli 2016. Angka itu naik sebesar 12 persen dari 67,91 persen dibanding pada Juli 2015.

Sumber: Kompas.com